Hubungan Anak Broken Home Terhadap Post Traumatic Growth

Authors

  • Aulia Agustina Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Naya Dwi Oktavia Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Anita Miranti Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Anisa Juniarti Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Ilham Akbar Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

DOI:

https://doi.org/10.61994/cpbs.v2i1.41

Keywords:

Broken home, Trauma, Pertumbuhan

Abstract

Broken home atau kasus perceraian orang tua memiliki korelasi yang terhadap kondisi psikologis anak korban perceraian orang tua sehingga Anak broken home home sering kali menjadi troublemaker, emosian, kesepian. Perceraian orang tua menjadi salah satu perasaan yang traumatis bagi seorang anak, untuk beberapa individu ia mampu melewati dan mengaktualisasi dirinya menjadi yang lebih baik dan mampu mengembangkan diri atau sering yang disebut Post Traumatic Growth. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran PTG pada remaja akhir pasca perceraian orang tua. Setelah dilaksanakan penelitian narasumber mampu mencapai PTG ketika memasuki masa remaja akhir yang dipengaruhi oleh faktor internal  (dorongan dari dalam diri, motivasi hidup dan spiritual) dan faktor eksternal (pengaruh lingkungan dan dukungan sosial dari teman dan saudara). Dari hasil penelitian tersebut ternyata faktor internal menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi timbulnya PTG pada narasumber tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

References

Cresswell. (2007). Qualitative Inquiry & Research Design . Sage Publication: United State.

Dagum. (2013). Psikologi Keluarga: Peran Ayah dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

Dariyo. (2004). Memahami Psikologi Perceraian dalam Kehidupan Keluarga. Jurnal Psikologi, 3.

Firdiani, N. F. (2021). Pertumbuhan Pasca-Trauma dalam Keluarga. Jurnal Psikologi Islam, Vol.8 No.1, 4-6.

Hanna. (2003). TUMBUH DARI LUKA: GAMBARAN POST-TRAUMATIC GROWTH PADA. INTUISI, 2.

Hikmah, S. (2015). Mengobati luka anak korban perceraian melalui pemaafan. Sawwa: jurnal studi gender, 229-246.

Laras & Setyawan. (2020). Melawan Sendu, Memeluk Asa. Jurnal Empati, 64-74.

Tedeschi & Calhoun. (2004). Posttraumatic growth: Conceptual foundations. Psychological Inquiry.

Downloads

Published

2023-09-20