Self Acceptance pada Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II.A Palembang

Authors

  • Nurmala Deviani Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Destria Permata Sari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Vemas Derajat Budiono Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Risa Wulandari Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Silvia Anggraini Ana Sandi Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
  • Nadya Atsilah Institut Pertanian Bogor
  • Athiyah Rahima Universitas Negeri Padang
  • Nadia Putri Sifa Universitas Soedirman
  • Muhammad Fadhya Ghulam Arrosyad Tokyo Kyoiku Bunka Gakuin
  • Vivin Sofwana Universitas Al Azhar Cairo Mesir
  • Zhilalissam Sakarya University

DOI:

https://doi.org/10.61994/cpbs.v2i1.72

Keywords:

Remaja, Penerimaan diri, LPKA

Abstract

Penerimaan diri merupakan hal utama yang harus dimiliki seseorang, misalnya pada remaja yang berada di lapas agar tidak mengalami gejala psikologis dan menjadi seseorang yang lebih baik daripada sebelumnya. Menurut Berger, 1952 (dalam Nisa & Sari, 2020) Penerimaan diri dapat didefinisikan sebagai penilaian individu terhadap dirinya yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar, yakin dalam menjalani hidup, bertanggung jawab, mampu menerima kritik dan saran secara objektif, tidak menyalahkan diri atas perasaannya terhadap oranglain, menganggap diri sama seperti oranglain, tidak merasa ditolak, tidak menganggap dirinya berbeda dari oranglain, dan tidak malu serta merasa rendah diri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penerimaan diri remaja yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II.A Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sampel subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang remaja berjenis kelamin laki-laki berusia 17-20 tahun yang sedang menjalani pembinaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) kelas II.A Palembang, dan bersedia menjadi subjek dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara yang dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa mereka di lapas banyak mendapatkan hal positif dan dibimbing untuk berubah menjadi lebih baik dari sebelumnya.

References

Diananda, A. (2019). Psikologi remaja dan permasalahannya. ISTIGHNA: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam, 1(1), 116-133.

Mulyani, R. R., Belni, W. P., & Andini, S. (2020). Gambaran Penyesuaian Diri Remaja yang Diasuh oleh Orangtua Single Mother dan Single Father.

Atikasuri, M., Mediani, H. S., & Fitria, N. (2018). Tingkat Kecemasan pada Andikpas Usia 14-18 Tahun Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II. Journal of Nursing Care, 1(1), 78-84.

Putra, M. R. G., Hidayati, N. O., & Nurhidayah, I. (2016). Hubungan motivasi berprestasi dengan adversity quotient warga binaan remaja di LPKA kelas II Sukamiskin Bandung. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, 2(1), 52-61.

Kusumaningsih, L. P. S. (2017). Penerimaan diri dan kecemasan terhadap status narapidana. Intuisi: Jurnal Psikologi Ilmiah, 9(3), 234-242.

Herminingsih, Y. K., & Astutik, Y. (2013). Hubungan penerimaan diri dengan penalaran moral pada penghuni lembaga pemasyarakatan anak di Blitar. Jurnal Psikologi Tabularasa, 8(2).

Wuriyati. 2012. FENOMENA PERILAKU MENYIMPANG REMAJA DI KECAMATAN ROWOSARI KABUPATEN KENDAL. Journal of Educational Social Studies, 1(2), 73.

Dini, F. O. (2014). Hubungan antara kesepian dengan perilaku agresif pada anak didik di lembaga pemasyarakatan anak blitar (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Nisa, H., & Sari, M. Y. (2020). Peran Keberfungsian Keluarga Terhadap Penerimaan Diri Remaja. Psikoislamedia: Jurnal Psikologi, 4(1), 13-25.

Edi, F. R. S. (2016). teori wawancara Psikodignostik. Penerbit LeutikaPrio.

Palinggi, S., & Allolinggi, L. R. (2019). Analisa Deskriptif Industri Fintech di Indonesia: Regulasi dan Keamanan Jaringan dalam Perspektif Teknologi Digital. Ekonomi Dan Bisnis UPNVJ, 6(2), 177-192.

Downloads

Published

2023-11-30